Pengobatan modern saat ini kian berkembang yang ditunjukkan dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran modern. Sementara itu, pengobatan tradisional juga mengalami tren peningkatan yang signifikan.
Tidak hanya di Indonesia, namun juga di negara-negara lain. Salah satu jenis metode pengobatan yang dikelompokkan dalam kategori tradisional menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah hijamah atau bekam atau kop, atau canthuk, tanduk, Oxidant Drainage Therapy, Oxidant Releasing Therapy, Terapi Oksidan, atau nama sejenisnya.
Jika kita tahu, terapi dengan metode ini sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu. Pengobatan ini sudah berkembang di negara-negara Timur Tengah, seperti di Mesir dan Arab Saudi. Kini, metode ini sudah berkembang ke seluruh penjuru dunia, termasuk di Batam dan Kepulauan Riau.
Beberapa peneliti misalnya, DR. Michael Reed Gach dari California USA dengan desertasinya yang berjudul Potent Points, a Guide to Self Care for Common Ailment (Titik-titik Berkhasiat sebagai Panduan Perawatan Diri dan Pengobatan Penyakit Umum).
Begitu juga dengan Thomas W. Anderson tahun 1985 yang menulis buku berjudul 100 Diseases Can Treated by Cupping Method (100 Penyakit yang Dapat Diobati dengan Terapi Penyedotan)”.
Sampai saat ini, pengembangan metode pengobatan ini dapat digunakan untuk mengobati beragam penyakit. Di antaranya tekanan darah (tinggi dan rendah), infeksi pembuluh jantung, sering pusing kepala (vertigo, migrain, dll), mata, rematik akut, dan kista atau meom.
Tidak itu saja, semua jenis tumor dan kanker, alergi kulit (jerawat, gatal-gatal, biduren dan lain-lain), stroke, gangguan reproduksi (sulit keturunan), atau bermacam penyakit lainnya mampu diobati dengan cara hijamah.
Kelebihan metode ini tidak menimbulkan efek samping yang negatif sebab tidak menggunakan obat-obatan kimiawi. Prinsip pengobatan ini adalah mengeluarkan darah dari dalam tubuh melalui teknik penyedotan dengan alat-alat khusus.
Selain itu, dalam Thibbun Nabawi dijelaskan juga mengenai kegunaan minyak minyak Habbatus Sauda. Manfaat mengonsumsi Habbatus Sauda’ atau jinten hitam atau syuwainiz menurut Nabi Muhammad dalam sabdanya; “Sungguh dalam habbatus sauda’ itu terdapat penyembuh segala penyakit, kecuali as sam. Apakah as sam itu? Rasulullah menjawab kematian” (HR.Bukhari).
Habbatus sauda’ berkhasiat mengobati segala jenis penyakit dingin dan panas karena faktor temporal. Termasuk juga mengonsumsi madu. Sebagaimana firman Allah; “Dari perut lebah itu keluar cairan dengan berbagai warna, di dalamnya terdapat kesembuhan bagi manusia” (QS. An Nahl 69).
Dari penelitian, bakteri tidak mampu melawan madu, madu memiliki daya aktif tinggi dan dapat meningkatkan perlawanan tubuh terhadap tekanan oksidasi (oxidative stres). Lalu bisa digunakan untuk bersikat gigi agar memutihkan dan menyehatkan gigi serta gusi, obat sariawan, dll.
Selain madu ada minyak zaitun. Rasulullah bersabda: “Konsumsilah minyak zaitun dan gunakan sebagai minyak rambut, karena minyak zaitun dibuat dari pohon yang penuh berkah” (HR. At Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Manfaat zaitun antara lain mengurangi kolesterol berbahaya tanpa mengurangi kandungan kolesterol yang bermanfaat, mengurangi risiko penyumbatan (trombosis) dan penebalan (ateriosklerosis) pembuluh darah, mengurangi serangan kanker, dll.
Allah berfirman: “Allah pemberi cahaya langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah adalah seperti sebuah lubang yang tidak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang yang bercahaya seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkah, yakni pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur dan tidak pula di sebelah baratnya, yang minyaknya hampir-hampir menerangi walaupun tidak disentuh api” (QS. An Nur 35).