Tidak banyak yang saya tanyakan kepada pasien selama terapi. Begitu juga dengan dianya juga memilih diam. Dia tidak bercerita namun mengaku sudah beberapa kali herbal. Namun, sekali terapi di Bengkel Manusia dia merasakan sesuatu yang berbeda.
Tidak lama kemudian, beberapa hari dia datang lagi. Awal terapi dia tidak cerita. Dia bilang hanya ingin sehat saja makanya ingin terapi dikeluarkan darahnya. Saat datang hari berikutnya, dia baru mau cerita kalau ada sakit jantung.
Medis konvensional menyarankan harus dibedah (operasi). Jika sudah parah harus ditambah komponen jantungnya. Namun dia masih takut dan khawatir untuk menjalani proses medis itu. Makanya dia mencari pengobatan alternatif yang tidak ‘mengerikan’.
Alhamdulilah setelah dua kali terapi, pasien ini merasakan kenyamanan yang luar biasa. Nafasnya terasa lega dan ringan. Sebelum dia terapi, beberapa obat sudah dihabiskannya. Namun ‘rasa itu” dalam tubuh tak kunjung menghilang.
Nah, sebagaimana yang saya tahu, penyempitan pembuluh darah jantung sering disebut dengan arteosklerosis. Ini adalah penyebab utama penyakit jantung koroner. Kondisi ini sering menyebabkan adanya serangan jantung pada penderitanya.
Data statistik di tanah air, hampir 35 persen kasus kematian di Indonesia disebabkan oleh adanya serangan jantung atau penyakit jantung. Ketika pembuluh darah jantung mengalami penyempitan (arterosklerosis) maka suplai darah yang menuju ke jantung akan berkurang atau terhambat.
Akibatnya, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah dalam jumlah sedikit agar bisa disebarkan ke seluruh tubuh. Apabila kondisi tersebut terus terjadi, otot-otot jantung akan terus melemah.
Jika penyempitan pembuluh darah jantung tersebut tidak segera diobati, maka bisa jadi akan menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Sehingga menyebabkan adanya serangan jantung dadakan dan tidak jarang menyebabkan kematian.
Penelitian menyebutkan ada beberapa faktor yang bisa memicu penyempitan pembuluh darah jantung arterosklerosis. Di antaranya kolesterol tinggi, penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, terjadinya pembekuan dalam darah, dan penyebab lainnya.
Sebagaimana yang kita tahu, kadar kolesterol jahat (Low Density Lippoprotein/LDL) yang tinggi di dalam darah akan meningkatkan resiko penyempitan pembuluh darah jantung. Pemicu utama tingginya LDL karena asupan makanan.
Banyak mengonsumsi makanan berlemak, gorengan, makanan cepat saji, atau makanan dengan kandungan pengawet yang tinggi (MSG) menyebabkan LDL meningkat. Oleh karena itu, kadar kolesterol jahat LDL dalam tubuh akan meningkatkan resiko penyempitan/penyumbatan pembuluh darah jantung.
Mengapa? Kolesterol jahat akan mengendap dan menumpuk di dinding pembuluh darah jantung. Akhirnya, tumpukan kolesterol jahat akan menyebabkan pengerasan dinding arteri. Sehingga pembuluh darah jantung akan menyempit.
Pasien dengan penyumbatan pembuluh jantung yang dibekam akan mengalami penurunan angka nyeri. Hal ini terjadi karena dasar mekanisme yang baik tentang bekam, yakni menyetimulasi saraf.
Di mana pada titik bekam yang merupakan titik meridian adalah daerah-daerah yang banyak mengandung mitokondria, pembuluh darah, dan mengandung banyak mioglobin.
Jaringan di sekitar titik bekam juga memiliki sel mast yang banyak dan juga serabut saraf pleksus. Semua ini adalah faktor yang membuat titik bekam lebih sensitif terhadap rangsangan.
Bekam di sini memiliki efek terhadap neurotransmitter yang nantinya akan menyetimulasi pelepasan endorfin yang mengurangi kepekaan terhadap nyeri.
Di sini dapat dijelaskan bahwa bekam dapat mengerahkan efek terapeutik melalui pengaruh dari tiga sistem yang sistem syaraf, sistem kekebalan tubuh, dan sistem hematologis.
Tubuh kita mempunyai zat anti nyeri alami yaitu neuropeptida endorgenic morphin atau biasa disebut endorphin, dan enkephalin. Enkefalin diproduksi dalam adrenal yang letaknya di ujung atas dari ginjal sedangkan endorphin dibuat di dalam kelenjar pituitary (pituitary glands) yang letaknya di dasar otak.
Keduanya adalah sejenis morfin alami. Selain bekerja di otak dan saraf, keduanya beredar bersama aliran darah. Zat morfin alami ini selalu ada dalam tubuh dengan kadar tertentu.
Kadar normal dalam tubuh yang sehat berada di antara kadar minimal dan maksimal. Kadar endorphin yang terlalu rendah akan menimbulkan rasa sakit di bagian tubuh. Sedangkan jika terlalu banyak, tidak ada rasa sakit dengan akibat organ yang rusak tidak terdeteksi sehingga semakin rusak.
Hal ini juga telah mejelaskan bahwa terapi bekam mungkin memiliki efek pada regulasi neurotransmitter dan hormon, salah satunya adalah endorphin. Seperti kita ketahui, endorphin adalah salah satu opiat endogen dalam tubuh kita yang berasal dari morfin, seperti keluarga neuropeptida.
Mereka menghambat transmisi nyeri di otak, sumsum tulang belakang dan mengikat satu atau lebih G-protein-coupled opioid receptors. Endorphin menutupi rasa sakit yang tidak diperlukan.
Contohnya jika kita menekankan lengan di meja, seharusnya terasa sakit karena otot lengan beradu dengan meja yang keras. Namun terasa tidak sakit, karena endorphin (dalam kadar normal) yang meniadakan rasa sakit tersebut.
Kedua zat antinyeri tersebut terutama endorphin, dapat dimanipulasi dengan olahraga. Olahraga dapat mengeblok rasa sakit karena telah dibuktikan bahwa olahraga dapat meningkatkan produksi endorphin, memperbaiki sirkulasi, melemaskan otot-otot dan memudahkan tidur nyenyak.
Dengan demikian, tubuh menjadi resisten terhadap rasa sakit, mampu bertahan terhadap kelelahan dan sakit kepala yang disebabkan ketegangan. Ciri-ciri atau gejala penyumbatan pembuluh jantung antara lain;
Detak tidak teratur
Bagian perut membengkak
Sesak & terasa terengah-engah
Nyeri dada & merasakan sakit kepala
Rasa lelah terjadi walau tidak beraktifitas
Keluar keringat walau tidak beraktifitas apapun
Merasakan mual dan nafsu makan berkurang drastis
Rasa sakit di tangan kanan & lengan kiri dialami wanita
Pembengkakan yang terjadi pada pergelangan kaki & perut
Rasa sakit di bagian tubuh; bahu, leher, punggung, dan siku