Jawaban:
Bisa Terjadi Infeksi Kulit dan Luka Bakar
Terima kasih atas pertanyaan Anda. Terapi bekam atau al hijamah bisa digunakan untuk mengobati gangguan darah. Seperti anemia dan hemofilia, rematik: radang sendi dan fibromyalgia, masalah kesuburan, masalah kulit seperti eksim, tekanan darah tinggi/rendah, atau migren.
Selain itu, pengobatan bekam bisa untuk menyembuhkan masalah jerawat (acne vulgaris) menahun, (diabetes: ketoasidosis diabetik, koma hiperosmolar diabetik nonketotik, asidosis asam laktat, hipoglikemia), dan asma bronkial. Termasuk menurunkan kadar LDL dan trigliserida dalam darah.
Apabila Anda memiliki penyakit jantung, penyakit-penyakit saluran kemih (sistitis, pielitis, pielonefritis, batu ginjal), atau stroke ringan/sedang/berat bisa diterapi dengan cara ini. Demikian juga pengobatan gangguan psikiatrik seperti; depresi, gangguan kepribadian, gangguan makan, kecemasan, dan skizofrenia.
Terlebih apabila memiliki gangguan kesehatan reproduksi, terapi bekam sangat ampuh digunakan sebagai metode pengobatan. Termasuk mengobati gangguan fungsi seks (disfungsi seksual), kemandulan atau ketidaksuburan (infertilitas), frigidnitas, atau gangguan kesuburan rahim karena kista/mioma.
Adapun mengenai efek samping yang bisa ditimbulkan dari terapi bekam dengan metode bukan sayatan di antaranya meriang (panas dingin), infeksi kulit, peradangan, atau luka bakar. Hal ini disebabkan karena jarum dan perangkat hisap yang digunakan meninggalkan luka seperti memar pada kulit.
Berbeda dengan teknik sayatan/goresan/bedahan dengan pisau bedah (surgical blades) yang dijamin steril dan tidak menyelisihi hadis Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam. Sebab dalil atau hadis yang dijelaskan adalah dengan metode syarthah atau bedahan. Penjelasan bekam jarum menyelisihi dalil silakan klik: Bekam Jarum Menyelisihi Dalil
Untuk penjelasan bekam mengapa harus sayatan dan bukan tusukan bisa Anda klik di sini: Mengapa Bekam Itu Sayatan dan Bukan Tusukan