Jawaban:
Sihir Bisa Menceraikan Hubungan Suami Istri Tanpa Sebab
Wa ’alaikumus salam Warahmatullahi Wabarakatuh. Terima kasih atas pertanyaannya. Kami turut prihatin atas kejadian yang menimpa keluarga Saudari. Semoga Allah segera memberikan solusi atas ujian ini. Dalam kehidupan dunia yang sementara ini, Allah akan memberikan ujian (cobaan) kepada setiap makhluk-Nya. Ujian hidup itu bisa berupa kesedihan dan kesenangan. Kunci menghadapi ujian dengan berdoa, usaha, ikhlas, sabar, dan berserah diri (tawakal).
Allah berfiman dalam surat Al Baqarah ayat 155:
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ
Artinya:
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar” (QS. Al Baqarah 155).
Ayat ini menjelaskan siapa pun yang hidup di dunia akan diberikan ujian oleh Allah sesuai dengan kadar keimanannya. Ketika diberikan ujian, seyogianya kita harus banyak bersyukur. Mengapa? Sudah sangat banyak dan tidak terhitung jumlahnya nikmat, anugerah, dan karunia Allah yang sudah diberikan kepada kita (gratis) sebelum ujian berdatangan. Coba kita bandingkan nikmat, anugerah, dan karunia Allah yang kita peroleh dengan ujian hidup?
Sudah pasti yang paling banyak diterima adalah nikmat, anugerah, dan karunia-Nya. Ada pun ujian hidup hanya sebentar, tidak akan lama. Maka saat diberikan ujian, kita harus mengingat-ingat nikmat, anugerah, dan karunia Allah sebelumnya. Sebab Allah sendiri menyebutkan bahwa manusia itu sering (sengaja) lupa dan sedikit sekali rasa bersyukurnya kepada Allah. Kita selalu disibukkan dengan urusan duniawi dan kadang-kadang lupa tujuan hidup yang sesungguhnya.
Allah berfiman dalam surat Al Mulk ayat 23:
قُلْ هُوَ ٱلَّذِىٓ أَنشَأَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ ٱلسَّمْعَ وَٱلْأَبْصَٰرَ وَٱلْأَفْـِٔدَةَ ۖ قَلِيلًا مَّا تَشْكُرُونَ
Artinya:
“Katakanlah: Dialah (Allah) yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati. (Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur” (QS. Al Mulk 23).
Sihir sudah ada sejak zaman dulu hingga kelak tetap akan ada. Jenis sihir beragam, salah satunya guna-guna/jampi-jampi/pelet/sihir mahabbah (cinta). Dalam surat Al Baqarah ayat 102, Allah menerangkan perbuatan sihir yang dikerjakan kaum Yahudi pada zaman Nabi Sulaiman ’Alaihis Salam. Akibat sihir itu salah satunya bisa menceraikan (memisahkan) hubungan antara suami dengan istrinya tanpa ada alasan yang jelas.
Dalil Tentang Sihir
Firman Allah Subhanahu Wa Ta‘ala dalam surat Al Baqarah 102:
وَٱتَّبَعُوا۟ مَا تَتْلُوا۟ ٱلشَّيَٰطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَٰنَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَٰنُ وَلَٰكِنَّ ٱلشَّيَٰطِينَ كَفَرُوا۟ يُعَلِّمُونَ ٱلنَّاسَ ٱلسِّحْرَ وَمَآ أُنزِلَ عَلَى ٱلْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَٰرُوتَ وَمَٰرُوتَ ۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَآ إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِۦ بَيْنَ ٱلْمَرْءِ وَزَوْجِهِۦ ۚ وَمَا هُم بِضَآرِّينَ بِهِۦ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ ٱللَّهِ ۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنفَعُهُمْ ۚ وَلَقَدْ عَلِمُوا۟ لَمَنِ ٱشْتَرَىٰهُ مَا لَهُۥ فِى ٱلْءَاخِرَةِ مِنْ خَلَٰقٍ ۚ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا۟ بِهِۦٓ أَنفُسَهُمْ ۚ لَوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُونَ
Artinya:
“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setanlahlah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan: ‘Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir’. Maka mereka memelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorang pun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka memelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui” (QS. Al Baqarah 102).
Menyikapi hal ini, bisa jadi ayah Saudari terkena sihir cinta (mahabbah) yang mengakibatkan lupa diri dan menjauhi keluarganya. Untuk proses hukum, istri sah bisa melaporkan suami ke instansi terkait dengan tuduhan pasal 284 ayat (1) KUHP tentang perzinaan. Undang-undang mengatur pria yang masih terikat perkawinan sah dengan wanita lain tidak boleh poligami tanpa syarat-syarat dan ketentuan yang bisa diterima Pengadilan Agama (PA).
Ketentuan Pengadilan Agama (PA), persyaratan laki-laki yang ingin berpoligami harus memenuh syarat di bawah ini;
- Surat permohonan (rangkap tujuh)
- Fotokopi buku nikah pemohon
- Fotokopi kartu keluarga (KK) pemohon
- Fotokopi KTP pemohon, istri pertama, dan calon istri kedua
- Surat keterangan penghasilan
- Surat keterangan kekayaan
- Surat izin atasan (jika Aparatul Sipil Negara)
- Surat pernyataan berlaku adil untuk suami
- Surat pernyataan tidak keberatan dimadu dari istri pertama
- Surat keterangan status calon istri (bila sudah pernah menikah melampirkan fotokopi akta cerai)
- Surat pernyataan calon istri tidak akan menggugat harta yang telah dimiliki pemohon dan istri pertama, membayar panjar biaya perkara
Untuk itu, silakan ayah Saudari diobati ke Bekam Batam Bengkel Manusia Indonesia untuk dilakukan terapi bekam dan ruqyah. Sebab cara ini menjadi salah satu solusi untuk mengembalikan mahligai perkawinan ayah Saudari dengan istri sahnya. Ada pun cara-cara hukum lainnya bisa ditempuh dengan cara-cara yang santun dan bijaksana serta mengedepankan rasa kekeluargaan supaya tidak terjadi rasa sakit hati dan dendam di antara pihak-pihak yang berkaitan.