Melalui mulut, seseorang bisa naik derajatnya dan sebaliknya bisa terjungkal ke neraka jahanam.
Memfungsikan lidah untuk membaca (ngaji/nderes) Al Quran, zikir atau wiridan atau untuk kebaikan lainnya maka hal ini adalah ungkapan rasa syukur kepada Allah Azza Wa Jalla.
Sedangkan menggunakan mulut untuk berbohong (ndobos), mencaci-maki, menghujat, mencarut, ngglendhengi (ghibah), adu domba, fitnah, membuat HOAX, menyombongkan diri atau maksiat lainnya maka adalah bathil dan kemungkaran.
أَلَمْ نَجْعَلْ لَهُ عَيْنَيْنِ وَلِسَانًا وَشَفَتَيْنِ
Bukankah Kami (Allah) telah memberikan kepadanya dua buah mata, lidah dan dua buah bibir (QS. Al Balad 8-9)
خَلَقَ الْإِنْسَانَ عَلَّمَهُ الْبَيَانَ
Dia (Allah) menciptakan manusia. Mengajarnya pandai berbicara (QS. Ar Rahman 3-4)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda;
إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ لَا يُلْقِي لَهَا بَالًا يَرْفَعُهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَاتٍ وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ لَا يُلْقِي لَهَا بَالًا يَهْوِي بِهَا فِي جَهَنَّمَ
“Sesungguhnya ada seorang hamba benar-benar berbicara dengan satu kalimat yang termasuk keridhaan Allah, dia tidak menganggapnya penting, dengan sebab satu kalimat itu Allah menaikkannya beberapa derajat. Dan sesungguhnya ada seorang hamba benar-benar berbicara dengan satu kalimat yang termasuk kemurkaan Allah, dia tidak menganggapnya penting, dengan sebab satu kalimat itu dia terjungkal di dalam neraka Jahannam” (HR. Al Bukhari No. 6478)
Jadi bagaimana? Mulut kita termasuk yang mana?! Mari selamatkan hati dan bibir kita dari maksiat-maksiat di dunia nyata dan maya: media sosial (medsos) twiter, dan lainnya.
Jagalah lisan agar tidak masuk dalam pergunjingan, fitnah, HOAX, dan kemaksiatan lainnya. Jangan jadi manusia pekok dan goblog asal njeplak tanpa memikirkan akibatnya.