Beberapa waktu lalu saya menjelajah ke pelbagai pelosok Tanah Air untuk mengenalkan bekam. Alhamdulillah juga sampai ke luar negeri.
Walau saya bukan seseorang yang memiliki latar belakang medis, namun ketertarikan saya mengobati pasien berlangsung sejak saya kelas satu SLTP atau sekitar tahun 1997 silam.
Selama ini banyak praktisi bekam yang tidak tahu asal usul mengenai darah yang dihasilkan dari sedotan alat kop. Para praktisi bekam yang memiliki ilmu ala kadarnya selalu mengatakan darah yang keluar dari alat kop adalah oksidan atau radikal bebas.
Ternyata setelah dikaji dan diteliti secara mendalam, darah hasil sedotan bekam bukan oksidan. Tanggal 10 Agustus 2008, saya mendapat kiriman email dari Wahyudi Widada, S.Kep, MKed, seorang peneliti bekam dari Universitas Muhammadiyah Jember, Jawa Timur.
Seorang ilmuwan muda yang khusyuk mendalami tentang bekam. Dalam emailnya dia banyak berkomentar dan memuji tentang keajaiban bekam. Berikut petikan email yang dikirimkan kepada saya;
“Assalamualaikum. Saya Wahyudi Widada dari Universitas Muhammadiyah Jember. Saya banyak berterima kasih kepada Mas Candra yang telah banyak membantu saya.
Sehingga saya dapat menyelesaikan tesis saya yang berjudul Pengaruh Bekam terhadap Peningkatan Deformabilitas Eritrosit pada Perokok. Kalau membutuhkan Insya Allah saya tidak pelit untuk ilmu Allah.
Sedikit koreksi istilah Oxidant Drainage Therapy (ODT), oksidan yang saya tahu adalah tidak bisa dilihat. Darah bekam atau darah kotor adalah darah rusak sebagai dampak terpapar oksidan. Oksidan nama lainnya radikal bebas, hampir sama dengan ROS atau Reactive Oxygen Species.
Pengertian oksidan dan radikal bebas di bidang kedokteran sering dibaurkan karena keduanya memiliki sifat yang mirip. Pada penelitian ini baik oksidan maupun radikal bebas disebut ROS.
Aktifitas kedua senyawa ini sering menghasilkan akibat yang sama walaupun prosesnya berbeda (Suryohudoyo, 2000), misalnya dampak ROS H2O2 dan radikal bebas ∙OH terhadap GSH adalah sebagai berikut:
Oksidan : H2O2
2GSH + H2O2 → GSSG + 2H2O
Radikal bebas : ∙OH
GSH + ∙OH → H2O + ∙GS
∙GS + ∙GS → GSSG
Di bidang ilmu kimia pengertian oksidan dan radikal bebas dibedakan. Oksidan adalah senyawa penerima elektron-elektron yaitu senyawa-senyawa yang dapat menarik elektron (Suryohudoyo, 2000; Wijaya, 1996). Sebagai contoh adalah Fe3+ pada reaksi: Fe3+ + e- → Fe2+
Radikal bebas adalah atom atau molekul (kumpulan atom) yang mempunyai elektron yang tidak berpasangan (unpaired electron) pada orbit atau lintasan luarnya, misalnya ∙OH dan ∙OOH.
Elektron yang tidak berpasangan ini cenderung menarik elektron dari senyawa lain. Akibatnya terbentuk radikal bebas yang baru dari senyawa lain tersebut (Wijaya,1996). Sebagai contoh adalah reaksi di bawah ini:
X : H + ∙OH → ∙X + H-O-H
(radikal awal) (radikal akhir)
Jadi ROS dan radikal bebas keduanya dapat menarik elektron. Pada umumnya radikal bebas termasuk ROS karena dapat menarik elektron, tetapi tidak setiap ROS merupakan radikal bebas.
Ada ROS yang tidak memiliki elektron tidak berpasangan (Lautan, 1997; Suryohudoyo, 2005). Jadi kalau Oxidant Drainage Therapy kurang tepat, agak mirip dengan blood letting atau cupping therapy atau cupping method."
Usai mengirimkan email, laman saya terdahulu www.oksidan.com yang memuat materi dan bekam yang dianggap ‘nyleneh’ tidak saya perpanjang lagi. Kemudian saya meregisterasi domain baru www.terapioksidan.com.
Jadi menurut hemat Wahyudi Widada, penggunaan kalimat Oxidant Drainage Therapy adalah salah kaprah dan bisa menimbulkan ‘kekacauan’ dalam dunia bekam atau hijamah. Sejak itu saya mengganti nama dengan Oxidant Releasing Therapy atau Terapi Oksidan.