Angka kisaran kadar asam urat normal dalam darah, baik pada wanita dewasa, pria dewasa, maupun anak-anak adalah sebagai berikut;
- Wanita dewasa: 2,4–6,0 miligram per desiliter (mg/dL)
- Pria dewasa: 3,1–7,0 mg/dL
- Anak-anak: 2,0–5,5 mg/dL
Apabila ukuran kadar asam urat dalam tubuh melebihi normal sudah dipastikan akan mengalami sakit (linu). Kondisi ini dapat terjadi pada sendi mana pun.
Seperti di jari kaki, pergelangan kaki atau tangan, lutut, mata kaki, siku, dan yang paling sering di jempol kaki.
Penyakit asam urat dapat menyebabkan gejala nyeri yang tak tertahankan, pembengkakan dan adanya rasa panas di area persendian.
Umumnya, penyakit asam urat dapat lebih mudah menyerang pria, khususnya mereka yang berusia di atas 30 tahun. Pada wanita, penyakit asam urat ini dapat muncul setelah terkena menopause.
Rasa sakit yang dialami pengidap asam urat dapat berlangsung selama rentang waktu 3-10 hari dengan perkembangan gejala yang begitu cepat dalam beberapa jam pertama.
Sering kali orang salah kaprah dan menyamakan penyakit asam urat dengan rematik. Padahal, rematik adalah istilah yang menggambarkan rasa sakit pada persendian atau otot yang mengalami peradangan.
Penyebab Asam Urat
Secara alamiah, asam urat merupakan senyawa yang diproduksi oleh tubuh untuk mengurai purin. Purin merupakan zat alami yang memiliki beberapa fungsi penting bagi tubuh.
Mulai dari mengatur pertumbuhan sel hingga menyediakan energi. Nantinya, ketika sudah selesai digunakan tubuh, asam urat akan dibuang melalui urine (air seni).
Namun, terkadang tubuh dapat menghasilkan terlalu banyak asam urat atau ginjal mengalami gangguan sehingga mengeluarkan terlalu sedikit asam urat.
Ketika ini terjadi, asam urat dapat menumpuk, membentuk kristal urat tajam seperti jarum di sendi atau jaringan di sekitarnya yang menyebabkan rasa sakit, peradangan, dan pembengkakan.
Pada dasanya penyebab asam urat ada dua macam yang menyebabkan penyakit asam urat primer dan penyakit asam urat sekunder.
Faktor Risiko Asam Urat
Terdapat beberapa faktor yang dapat memicu peningkatan kadar asam urat dalam darah seseorang, antara lain;
- Memiliki keluarga yang mengidap asam urat
- Baru saja mengalami cedera atau pembedahan
- Sering mengonsumsi makanan dengan kandungan purin tinggi, seperti daging merah, jeroan hewan, dan beberapa jenis hidangan laut, misalnya teri, sarden, kerang, atau tuna
- Sering mengonsumsi minuman beralkohol dan minuman tinggi gula
- Memiliki kondisi medis tertentu misalnya diabetes, gangguan sindrom metabolik, penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit tiroid, kolesterol tinggi, leukemia, anemia, sleep apnea, hipertensi, dan obesitas
Gejala Asam Urat
Ada beberapa gejala penyakit asam urat yang umum terjadi, di antaranya;
- Sendi mendadak terasa sangat sakit
- Kesulitan untuk berjalan akibat sakit yang mengganggu, umumnya pada malam hari
- Nyeri akan berkembang dengan cepat dalam beberapa jam dan disertai nyeri hebat, pembengkakan, rasa panas, dan muncul warna kemerahan pada kulit sendi
- Saat gejala mereda dan bengkak pun mengempis, kulit di sekitar sendi yang terkena akan tampak bersisik, terkelupas dan terasa gatal
- Meski gejala penyakit ini bisa mereda dengan sendirinya, harus tetap dilakukan pengobatan untuk mencegah risiko kambuh dengan tingkat gejala yang meningkat.
Pengobatan Asam Urat
Pengobatan penyakit asam urat dilakukan dengan pemberian obat asam urat. Namun, pemberian obat asam urat ini akan disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakitnya.
Obat-obatan yang diberikan berfungsi untuk meredakan nyeri sekaligus mencegah serangan asam urat di masa mendatang.
Selain penggunaan obat-obatan, dokter juga akan merekomendasikan perubahan gaya hidup. Hal ini bertujuan untuk membantu mengelola gejala asam urat sekaligus mengurangi risiko serangan asam urat di masa depan.
Antisipasi Asam Urat
- Kurangi asupan alkohol
- Berhenti merokok, jika penderita merupakan perokok.
- Menurunkan berat badan, jika penderita kelebihan berat badan (obesitas)
Pencegahan Asam Urat
Beberapa perubahan gaya hidup diyakini dapat membantu menurunkan risiko penyakit asam urat, yaitu;
- Konsumsi makanan sehat seperti sayuran dan buah yang memiliki antioksidan tinggi
- Minum banyak air untuk membantu ginjal berfungsi lebih baik dan menghindari dehidrasi
- Berolahraga secara teratur untuk menjaga berat badan yang sehat. Sebab, berat badan ekstra meningkatkan asam urat dalam tubuh dan memberi lebih banyak tekanan pada persendian
- Menghindari penggunaan obat-obatan tertentu. Misalnya seperti obat-obatan yang bersifat diuretik atau imunosupresan. Diuretik adalah obat untuk membuang kelebihan garam dan air dari dalam tubuh melalui urine. Obat ini biasanya digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Membatasi konsumsi makanan dan minuman yang memiliki kandungan zat purin tinggi. Misalnya daging merah, minuman beralkohol, hingga makanan dan minuman tinggi fruktosa
- Bekam (hijamah). Yakni metode pengobatan cara Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam dengan cara menyedot sel-sel darah merah yang sudah rusak dengan alat dan teknik tertentu
Sebagaimana Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam;
الشِّفَاءُ فِيْ ثَلاَثَةٍ: شَرْبَةِ عَسَلٍ وَشَرْطَةِ مِحْجَمٍ وَكَيَّةِ نَارٍ وَإِنِّيْ أَنْهَى أُمَّتِيْ عَنْ الْكَيِّ
Artinya:
“Kesembuhan bisa diperoleh dengan tiga cara, minum madu, sayatan pisau bekam (hijamah), dan sundutan api. Namun aku (Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam) melarang umatku berobat dengan sundutan api” (HR. Muslim)