Kisahnya begini, setibanya di masjid, saya langsung memakirkan sepeda motor di bawah pohon jambu. Namun saat saya melihat ke atas, banyak dedaunan yang sudah berlubang karena dimakan ulat daun.
Saya khawatir ulat jatuh di kepala, makanya saya pindah. Saya putuskan memindahkan sepeda motor di sebelah pohon jambu, yakni pohon mangga. Saya duduk-duduk di atas motor sambil dengarkan ceramah khatib.
Tak lama kemudian, seekor burung mulai mendekat. Saya kira mau terbang ke lain pohon. Ternyata tidak, tiba-tiba saya lihat burungnya hinggap di kepalaku. Saat mau dipegang, burungnya loncat, tapi tidak jauh. Sekira dua meter saja.
Kebetulan di sekitar masjid jemaah anak-anak kecil melihat saya tampak keheranan. Mereka heran karena saya menangkap burung. Saya sengaja mengamankan dan menangkap burung itu agar tidak dimainkan sama anak-anak.
Begitu saya pegang, saya cari plastik. Jumpa plastik ternyata berlubang dan kotor. Di sekitar lokasi rupanya banyak sampah bekas gelas minuman mineral. Saya cari yang bersih dan terlihat utuh. Lalu saya masukkan burungnya di dalam gelas air mineral.
Tidak berselang lama khotbah kedua dimulai. Maklum selama pandemi COVID-19 ini seluruh khotbah dan waktu salat diperpendek. Akhirnya burung saya masukkan ke dalam gelas bekas air mineral dan saya sembunyikan dalam helm.
Usai salat Jumat, saya langsung bergegas keluar. Alhamdulillah burungnya masih bernafas dan terlihat nyaman serta tenang dalam gelas. Helm saya pakai, burung saya masukkan dalam saku baju koko untuk dibawa pulang.
Waktu perjalanan pulang, terbesit ingin mengembalikan burung itu. Tapi saya berfikir, burung ini tadi jatuh dan susah terbang. Berarti sedang tidak sehat dan mungkin 'masuk angin' makanya saya lanjutkan dirawat di rumah.
Sampai rumah saya keluarkan burungnya dari saku baju koko. Rupanya dia sudah keluar sendiri dari dalam gelas bekas air mineral. Mungkin sesak dan panas dalam baju koko saya itu.
Saya masukkan burungnya dalam kardus sedang. Kebetulan di rumah ada suplemen untuk kucing, B-SANPLEX injeksi (Vitamin B-Kompleks). Saya minumkan ke burung itu beberapa tetes dan saya berikan makan juga.
Alhamdulillah minum dan makan kenyang. Tidak lama burungnya liyep-liyep ngantuk. Selama perawatan dari pukul 13:00 WIB sampai 16:30 WIB kondisi burung semakin baik dan bertenaga.
Waktu di dalam kardus, saya tinggal tidur ocehannya kuat sekali. Sampai kucing saya penasaran mencari suara burung itu. Dirasa sudah bergas dan membaik, burung itu saya kembalikan lagi ke tempat asalnya, di Masjid Al Jihad.
Alhamdulillah waktu akhir buat video, tiba-tiba burungnya loncat terbang. Terbangnya sangat jauh. Kemudian burung itu naik di antara pohon ke pohon. Semakin ke atas dan tidak terlihat lagi.
Burung-burung lain pun berdatangan menyambut. Karena waktu naik, burung itu ngoceh sehingga burung lain menyambutnya. Alhamdulillah dia sudah kembali berkumpul sama keluarga burung lainnya.
Firman Allah Subhanahu Wata 'Ala;
أَلَمْ يَرَوْا إِلَى الطَّيْرِ مُسَخَّرَاتٍ فِي جَوِّ السَّمَاءِ مَا يُمْسِكُهُنَّ إِلَّا اللَّهُ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang di angkasa bebas. Tidak ada yang menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman (QS. An Nahl 79)
Di ayat lain Allah Subhanahu Wata 'Ala berfiman;
أَوَلَمْ يَرَوْا إِلَى الطَّيْرِ فَوْقَهُمْ صَافَّاتٍ وَيَقْبِضْنَ ۚ مَا يُمْسِكُهُنَّ إِلَّا الرَّحْمَٰنُ ۚ إِنَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ بَصِيرٌ
Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya di udara selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu (QS. Al Mulk 19)